GURU DIGITAL: PAHLAWAN TANPA JUBAH
GURU DIGITAL: PAHLAWAN TANPA JUBAH
Oleh: Dimas Turangga Wuisan
Guru UPTD SPF SDN Pujer Baru 2 Maesan
dimaswuisan01@guru.sd.belajar.id
ABSTRAK
Era disrupsi telah membawa perubahan signifikan dalam dunia
pendidikan. Peran guru kini tidak hanya sebatas penyampai informasi, tetapi
juga sebagai fasilitator, motivator, dan inspirator. Artikel ini menganalisis tantangan yang dihadapi
guru di era digital,
kompetensi yang dibutuhkan, serta upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan
guru yang berkualitas. Pengembangan profesional berkelanjutan, pemanfaatan
teknologi, dan kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam meningkatkan
kualitas pendidikan.
Kata kunci : Disrupsi, peran guru,
pengembangan profesional.
PENDAHULUAN
Kita hidup dalam era yang ditandai oleh
perubahan yang cepat dan drastis. Istilah "disrupsi" semakin sering
kita dengar, merujuk pada gangguan mendasar pada suatu pasar, industri, atau bahkan masyarakat secara keseluruhan. Disrupsi
ini didorong oleh berbagai faktor, terutama kemajuan teknologi yang
eksponensial. Jika sebelumnya perubahan terjadi secara bertahap, kini perubahan
terjadi dengan kecepatan yang luar biasa, membawa konsekuensi yang signifikan
terhadap berbagai aspek kehidupan manusia.
Pendidikan merupakan salah satu sektor
yang paling rentan terhadap perubahan akibat disrupsi.
Dulu, model pendidikan
tradisional yang berpusat
pada
guru sebagai sumber
informasi tunggal dan siswa sebagai
penerima pasif informasi, kini mulai ditinggalkan.
Munculnya teknologi digital seperti internet, perangkat mobile, dan berbagai
aplikasi pembelajaran telah mengubah lanskap pendidikan secara fundamental.
Siswa kini memiliki akses yang lebih mudah ke berbagai sumber informasi, dan mereka dituntut
untuk lebih aktif dalam mencari,
mengolah, dan memanfaatkan informasi tersebut.
Perkembangan teknologi telah melahirkan
metode pembelajaran yang lebih inovatif dan interaktif. Pembelajaran daring,
pembelajaran berbasis proyek, dan penggunaan berbagai alat bantu digital
menjadi semakin populer. Namun, di balik semua kemudahan ini, terdapat
tantangan yang harus dihadapi oleh
para pendidik. Guru tidak hanya dituntut untuk menguasai teknologi, tetapi juga
harus mampu merancang pembelajaran yang efektif dan relevan dengan kebutuhan
siswa di era digital.
Dalam dinamika perubahan yang begitu
pesat, tuntutan terhadap peran guru semakin
beragam dan menantang. Guru tidak lagi hanya sebagai
penyampai materi, tetapi juga sebagai fasilitator, motivator, dan mentor
bagi siswa. Guru harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, merangsang kreativitas siswa, dan membantu siswa mengembangkan
potensi diri secara optimal.
Untuk
menghadapi tantangan di era disrupsi,
guru perlu memiliki
kompetensi yang memadai. Dalam era digital, guru ideal tidak hanya
menguasai metode pembelajaran (pedagogik), namun
juga harus cakap
dalam memanfaatkan teknologi (digital), berinteraksi dengan
baik dengan siswa dan rekan sejawat (sosial), serta terus meningkatkan kualitas
profesionalismenya. Guru harus mampu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran,
membangun hubungan yang positif dengan siswa, dan menjadi
role model bagi siswa.
Era disrupsi membawa banyak tantangan
bagi dunia pendidikan, namun di sisi lain juga membuka peluang yang sangat
besar. Dengan memanfaatkan teknologi secara efektif, kita dapat menciptakan
sistem pendidikan yang lebih personal, lebih fleksibel, dan lebih relevan
dengan kebutuhan siswa. Untuk mencapai tujuan ini, peran guru sangatlah
krusial.
Disrupsi adalah sebuah keniscayaan yang
harus kita hadapi. Dalam konteks pendidikan, disrupsi membawa tantangan
sekaligus peluang. Guru sebagai ujung tombak pendidikan memiliki peran yang
sangat krusial dalam menghadapi tantangan ini dan memanfaatkan peluang
yang ada. Dengan
terus mengembangkan
kompetensi dan beradaptasi dengan perubahan, guru dapat menjadi
agen perubahan yang mampu
mencetak generasi penerus bangsa yang cerdas, kreatif, dan siap menghadapi masa
depan.
Era digital telah membawa perubahan
besar dalam sektor pendidikan. Transformasi yang terjadi menuntut guru untuk
secara terus-menerus mengembangkan diri dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Judul "Guru Digital: Pahlawan Tanpa
Jubah" menggambarkan bagaimana guru, dengan segala keterbatasannya,
berjuang untuk menjadi pahlawan di tengah era digital. Mereka adalah ujung
tombak perubahan dalam dunia pendidikan, berjibaku dengan tantangan baru untuk
memberikan yang terbaik bagi siswa-siswinya. Dalam menghadapi tantangan zaman
yang semakin kompleks, guru dituntut untuk memiliki kompetensi yang mumpuni,
termasuk penguasaan teknologi.
ISI
Dunia pendidikan mengalami transformasi
yang signifikan akibat era disrupsi. Guru saat ini tidak hanya dituntut
untuk menguasai materi
pelajaran, tetapi juga harus mampu menghadapi berbagai tantangan baru.
Perkembangan teknologi yang pesat telah melahirkan berbagai perangkat dan
platform pembelajaran yang interaktif, namun di sisi lain juga menimbulkan
kekhawatiran akan hilangnya interaksi sosial dalam proses pembelajaran. Selain
itu, globalisasi telah menciptakan persaingan yang semakin ketat, menuntut
lulusan yang memiliki kompetensi yang lebih tinggi. Guru juga harus mampu
menghadapi keragaman gaya belajar siswa yang
semakin kompleks, serta tuntutan orang tua yang semakin tinggi terhadap kualitas pendidikan anak.
2.
Pergeseran Peran Guru
Disrupsi telah mengubah peran guru
secara fundamental. Jika sebelumnya guru lebih berperan sebagai penyampai
informasi, kini guru diharapkan menjadi fasilitator pembelajaran yang mampu
merangsang kreativitas dan berpikir kritis siswa. Guru juga harus menjadi
mentor yang membimbing siswa dalam mengembangkan potensi diri, serta menjadi
role model yang inspiratif. Dalam konteks pembelajaran yang berpusat pada
siswa, guru berperan sebagai fasilitator yang menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Dengan demikian,
guru harus memahami kebutuhan
individual setiap siswa dan menyesuaikan pendekatan pembelajaran sesuai dengan gaya belajar mereka. Selain itu, guru juga harus terus
mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan mereka agar tetap relevan dalam menghadapi
perkembangan teknologi dan informasi yang terus berubah.
3.
Kompetensi Guru di Era Digital
Untuk menghadapi tantangan di era disrupsi, guru perlu memiliki berbagai
kompetensi yang relevan. Pertama, guru harus memiliki kompetensi pedagogik yang kuat,
yaitu kemampuan dalam
merancang pembelajaran yang efektif, memilih metode pembelajaran yang sesuai,
dan mengevaluasi hasil belajar siswa. Kedua, guru harus memiliki kompetensi
digital yang memadai, yaitu kemampuan dalam memanfaatkan teknologi untuk
mendukung proses pembelajaran. Ketiga, guru harus memiliki kompetensi sosial
yang baik, yaitu
kemampuan dalam membangun
hubungan yang positif dengan siswa, sesama guru, orang tua, dan komunitas.
Terakhir, guru harus memiliki kompetensi personal yang kuat, yaitu kemampuan
dalam mengatur diri sendiri, beradaptasi dengan perubahan, dan memecahkan
masalah. Seperti yang ditekankan oleh Howard Gardner, guru harus mampu
mengakomodasi berbagai jenis kecerdasan yang dimiliki siswa. Selain itu, sesuai
dengan konsep pembelajaran yang berpusat
pada siswa ala John Dewey, guru harus menciptakan lingkungan belajar yang
memungkinkan siswa untuk aktif membangun pengetahuannya sendiri.
4.
Pengembangan Profesional Berkelanjutan
Pengembangan profesional berkelanjutan
(PPB) merupakan kunci keberhasilan guru dalam menghadapi era disrupsi. Melalui
PPB, guru dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru yang relevan dengan
perkembangan zaman. Program PPB dapat berupa pelatihan,
workshop, seminar, atau mengikuti program studi lanjut. Selain itu, guru juga
dapat belajar dari rekan sejawat melalui kegiatan kolaborasi dan berbagi
praktik terbaik.
5.
Peran Teknologi dalam Pembelajaran
Teknologi telah mengubah lanskap
pendidikan secara drastis. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa, memperkaya materi pembelajaran, dan mempermudah
akses informasi. Sebuah studi menunjukkan bahwa siswa yang sering menggunakan
teknologi dalam pembelajaran cenderung lebih termotivasi dan terlibat aktif
dalam proses pembelajaran. Namun, seperti yang ditekankan oleh Ken Robinson,
penggunaan teknologi harus seimbang dengan pengembangan kreativitas siswa. Guru
perlu memastikan bahwa teknologi digunakan sebagai alat untuk mendukung
pembelajaran, bukan menggantikan peran guru.
Beberapa contoh teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran
antara lain learning management system (LMS), video pembelajaran, simulasi, dan
game edukasi. Namun, penggunaan teknologi harus dilakukan secara bijak dan
seimbang agar tidak menggantikan peran guru.
6.
Kolaborasi untuk Meningkatkan Kualitas
Pendidikan
Untuk mewujudkan guru yang berkualitas,
diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak.
Pemerintah memiliki peran penting
dalam menyediakan kebijakan yang mendukung pengembangan profesional guru,
menyediakan infrastruktur teknologi yang memadai,
dan memberikan insentif
bagi guru yang berprestasi.
Sekolah juga harus menciptakan lingkungan yang kondusif
bagi pengembangan profesional guru, serta menyediakan fasilitas yang memadai
untuk mendukung proses pembelajaran. Selain itu, perguruan tinggi, lembaga
pelatihan, dan masyarakat juga dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas
pendidikan.
PENUTUP
Era disrupsi telah menghadirkan
tantangan baru bagi dunia pendidikan, mengharuskan guru untuk terus belajar dan
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Untuk mewujudkan guru yang
berkualitas, diperlukan kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak, mulai dari
pemerintah, sekolah, hingga masyarakat. Dengan dukungan yang memadai, guru
dapat menjadi fasilitator pembelajaran yang inovatif, mampu menginspirasi
siswa, dan mencetak generasi penerus bangsa yang unggul. Namun, tantangan di
masa depan masih akan terus bermunculan. Oleh karena
itu, penting bagi kita untuk
terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan
fokus pada pengembangan profesional guru. Dengan demikian, kita dapat
memastikan bahwa setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk
meraih cita-citanya.
Mari bersama-sama membangun ekosistem
pendidikan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan setiap individu. Guru
adalah aset berharga yang perlu diinvestasikan. Dengan memberikan dukungan yang
memadai, kita dapat menciptakan generasi guru yang berkualitas dan mampu
menghadapi tantangan masa depan. Masa depan pendidikan penuh dengan ketidakpastian, namun satu hal yang pasti adalah peran guru akan
selalu dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono, P. (2017).
Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Susanti, E., & Dewi, K. S. (2020). Peran guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa di era digital. Jurnal
Pendidikan Indonesia, 9(2), 115-125. Pratama,
A. (2023, 15 Mei). Guru di era digital:
Tantangan dan peluang.
Kompas.com.
OECD. (2018). PISA 2018
Results: What Students Know and Can Do. Paris: OECD Publishing.
UNESCO. (2019). Transforming education: Towards a more just, inclusive and sustainable future. Paris: UNESCO Publishing.
selengkapnya ada di link https://drive.google.com/file/d/1G9sMeJ6ENF_jTYyDq1Ru10D_GDbfO2el/view?usp=sharing
Sangat bagus sekali... suka bget dg artikelnya...
Alhamdulillah terimakasih atas supportnya
Sangat setuju sekali dengan artikel ini....
Suka banget pokoknya 👍👍👍
Alhamdulillah semoga apa yang saya tulis bisa memberikan inspirasi
Mantaabbb sukses terus mas dimas, guru bukan Superman atau wonderwoman... Tapi guru adalah pahlawan pendidikan tanpa jubah
benar bu untuk saat ini guru di tuntut untuk bisa mengikuti perkembangan zaman dengan menguasai digital sebagai senjata utamanya
Saya suka artikelnya,makin lama guru makin tidak di pandang...kesalahan sedikit sudah jadi masalah besar, padahal tujuan utama guru mendidik serta memperbaiki akhlaq siswa namun itu semua di pandang sebelah mata. Pantaslah guru dikatakan sebagai Pahlawan tanpa tanda jasa yang tidak menggunakan jubah....
benar sekali seperti pahlawan yang berbuat kebaikan meski sering di pandang sebelah mata, semangat terus untuk mencerdaskan anak bangsa menuju Indonesia Emas
Artikel yg bagus sekali, sbg guru kita harus mengembangkan diri menyesuaikan perkembangan zaman. Sukses terus pak dimas & smg pendidikan di bondowoso semakin maju
aamiin terimakasih bu yuli, benar sekali guru saat ini harus bisa menyesuaikan perkembangan zaman yang dimana sekarang adalah zamannya digital
Bagus sekali , menginspirasi kita semua
semangat terus untuk mencerdaskan anak bangsa. Hidup PGRI
Tulisan yang luar biasa dan menginspirasi..
alhamdulillah terimakasih support nya bu femi
Artikel yang bagus. Terus berkarya Pak Dimas, bergerak dan berdampak
siaapp bu ely, semoga bisa mengikuti jejak bu ely yang selalu bergerak dan berdampak
Meskipun tanpa jubah, namun guru mampu terbang menembus batas
itulah bu, guru tidak memerlukan jubah untuk terus berjuang demi anak bangsa
Sependapat. Guru berperan sebagai fasilitator yang menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran
benar bu apalagi di era saat ini kompetensi digital sangat di perlukan untuk menghadapi siswa yang sudah berkembang mengikuti zaman
Mantap Bapak artikel nya.
Sangat cocok dengan Realita dunia pendidikan saat ini..
Bahwa guru adalah role model, dan harus mampu untuk mengikuti dunia digital yang berkembang setiap zaman.
benar sekali bu, guru saat ini di tuntut untuk menguasai teknologi di era digital saat ini
Artikelnya sangat menarik, sesuai dengan realita saat ini. Guru saat ini memang di tuntut untuk terus belajar terutama belajar lagi tentang tekhnologi digital.ini yang di namakan belajar sepanjang hayat. Semangat belajar semua guru..
benar sekali bu, saat ini guru yang mengajar konvensional kurang di minati oleh siswa untuk itu guru harus terus berinovasi dan menguasai teknologi untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
Pemaparan pemikiran yang luar biasa..
Guru bukan hanya pengajar tetapi juga pemelajar sepanjang hayat yang harus selalu mengikuti arus perkembangan zaman. Tanggung jawab guru bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat. Itulah yang membuat guru harus selalu memberikan pendidikan terbaik dengan penuh keikhlasan dan memastikan memberikan pembelajaran bermakna pada murid.
setuju sekali dengan komentar bu tia, untuk itu saya memberikan judul Pahlawan tanpa Jubah
Sangat bagus, kembangkan terus agar dapat memotivasi rekan sejawat👍👍
alhamdulillah semoga artikel saya dapat menginspirasi guru-guru seluruh Indonesia
Artikel menarik dan patut di simak karena dikemas dengan gaya bahasa mudah dipahami semua kalangan.
Dengan adanya artikel ini semoga dengan adanya metode pembelajaran baru para guru tetap semangat untuk selalu mencerdaskan muda mudi bangsa.
Artikel bagus, terstruktur dan menginspirasi...Lanjutkan guys...Semoga artikel ini bermanfaat bagi guru2 lainnya dan menginsipirasi...Guru hebat itu butuh waktu namun guru berproses itu setiap waktu....semangat !!
siap semoga artikel saya bisa memberikan gambaran bagaimana guru seharusnya di zaman digital seperti saat ini
Saya berharap apa yang saya tuliskan bisa memberikan inspirasi dan juga motivasi bagi seluruh guru dalam menghadapi era digital saat ini, terus belajar dan berdampak untuk generasi bangsa menuju Indonesia Emas
Benar sekali, peran guru sangat diperlukan. Terlebih lagi perlunya peran guru yang mampu mengikuti perkembangan zaman di era disrupsi teknologi karena kemunculan industri-industri yang berbasis online (digital) dimana kondisi dunia berada pada posisi VUCA (Volatility, uncertainty, complexity, ambiguity) akibat Revolusi Industri 4.0 agar tidak tertinggal jauh dan terdistorsi.
Artikelnya bgtu menginspirasi Pak