Strategi Guru Hebat Hadapi Tantangan Di Era Disrupsi
Strategi Guru Hebat Hadapi Tantangan Di Era Disrupsi
Oleh: Hermansah, S. Pd. I
Guru SDN Dadapan 2 Kecamatan Grujugan
A. Pendahuluan
Dunia pendidikan saat ini sedang berada
di tengah era disrupsi, di mana kemajuan teknologi dan perubahan sosial membawa
tantangan sekaligus peluang baru. Era disrupsi ini mengubah berbagai sektor,
termasuk pendidikan, di mana peran guru dituntut untuk berkembang lebih jauh
dari sekadar sebagai pengajar. Guru harus menjadi fasilitator, inovator, dan
pembimbing yang mampu mempersiapkan siswa menghadapi masa depan yang penuh
ketidakpastian.
Sebagai seorang guru, kita dituntut
untuk mampu menghadapi tantangan yang begitu kompleks saat ini. Untuk itu
seorang guru harus memimiliki strategi sebagai sarana membentengi diri dari
perkembangan dan perubahan zaman yang begitu pesat, sekaligus sebagai sarana
untuk mengaktualisasikan diri di
dalam dunia pendidikan. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan berbagai
strategi yang dapat diterapkan guru untuk tetap efektif, relevan, dan adaptif
di era disrupsi ini.
B. Memahami Tantangan Guru di Era Disrupsi
Teknologi merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pendidikan di era
disrupsi. Kehadiran pembelajaran daring, platform edukasi digital, kecerdasan
buatan, dan analitik data mengubah cara mengajar dan belajar. Guru perlu memahami teknologi ini agar dapat
menggunakannya secara efektif untuk
meningkatkan pengalaman belajar siswa.
2.
Tuntutan Kompetensi Baru
Guru perlu mengembangkan keterampilan
yang lebih beragam, termasuk literasi digital dan keterampilan abad ke-21
seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas. Keterampilan ini penting
agar guru dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan yang relevan dengan masa
depan.
3.
Perubahan Peran Guru
Kini, guru tidak lagi menjadi
satu-satunya sumber pengetahuan. Mereka perlu beralih peran menjadi fasilitator
yang mengarahkan siswa untuk belajar secara mandiri, aktif, kreatif dan
inovatif. Peran seorang guru harus ditingkatkkan.
C.
Karakteristik Guru Hebat di Era Disrupsi
1. Adaptif dan Fleksibel
Guru yang hebat di
era disrupsi harus mampu menyesuaikan diri dengan cepat
terhadap teknologi dan kebutuhan
siswa yang terus berubah setiap waktu.
2. Kolaboratif dan Terbuka pada Inovasi
Kolaborasi antar guru ketika ada sebuah
gagasan baru, menjadi kunci untuk menemukan metode pengajaran yang inovatif dan
sesuai dengan era digital. Saling bersinergi antara guru dengan guru yang
lainnya adalah suatu keniscayaan.
3.
Kreatif dan Berorientasi pada Pemecahan Masalah
Kemampuan untuk merancang pembelajaran yang inovatif, akan
membantu seorang guru mengatasi berbaga imacam tantangan di era disrupsi saat
ini.
D. Strategi Utama untuk Menjadi
Guru Hebat di Era Disrupsi
1. Menguasai Teknologi Digital
dalam Pembelajaran
Guru perlu menadari dan memahami serta
dapat mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran. Penggunaan aplikasi
pendidikan, media sosial, dan platform daring dapat memperkaya proses belajar
mengajar yang aktif, kreatif dan inovatif. Kemampuan menggunakan perangkat
teknologi dengan baik dan piawai akan membantu siswanya untuk lebih terlibat
dan termotivasi dalam belajarnya.
2.
Mengembangkan Pembelajaran Berbasis Proyek
Banyak jenis metode pembelajaran yang
dapat digunakan oleh seorang guru ketika proses pembelajaran berlangsung
dikelas salah satunya metode Project-Based Learning (PBL). Metode ini mendorong
siswa untuk belajar melalui proyek nyata yang relevan dengan kehidupan
sehari-hari. Selain itu metode ini sangat membantu siswa mengembangkan
keterampilan berpikir kritis, kreatif, inovatif dan kolaboratif, yang sangat
dibutuhkan di era disrupsi.
3.
Peningkatan Kompetensi Melalui Pelatihan Berkelanjutan
Guru harus terus meningkatkan
kompetensinya melalui pelatihan dan seminar berbasis digital atau teknologi
terbaru. Pelatihan keterampilan digital adalah bagaimana seorang guru dapat
menguasai teknik mengajar yang inovatif, yang dapat meningkatkatkan kompetensi
pedagogik yang mengikuti perkembangan zaman terutatam di era disrupsi saat ini.
Kompetensi yang diharapkan adalah bagaimana seorang guru dapat mengajar dengan baik di kelas.
4.
Menerapkan Pendekatan Pembelajaran Diferensiasi
Setiap
siswa memiliki kebutuhan belajar yang unik. Guru dapat
menerapkan pembelajaran diferensiasi dengan menyesuaikan materi dan metode
pengajaran agar sesuai dengan kebutuhan individu siswa. Pendekatan ini
memungkinkan siswa belajar dengan cara yang paling efektif bagi mereka.
Pembelajaran dengan pendekatan ini
mampu mengangkat isu-isu yang berkembang yang ada disekitar mereka, sehingga
pembelajaran menjadi tepat sasaran.
5.
Mengembangkan Literasi
Global dan Multikultural
Literasi global melibatkan pemahaman
terhadap isu-isu global dan keberagaman budaya, sehingga siswa memiliki perspektif yang luas dan toleran terhadap
perbedaan. Siswa diberikan pemahaman yang multikultural dengan maksud
memperkaya pendalaman kemajemukan budaya bangsa sekaligus sebagai aset bangsa.
Guru dapat mengajarkan keterampilan antar budaya, yang terpenting adalah
bangaimana seorang guru untuk mempersiapkan siswanya dalam menghadapi dunia
global.
E.
Studi Kasus Guru Hebat yang Sukses Menghadapi Era Disrupsi
1. Contoh Praktik Terbaik
Banyak guru dan sekolah yang berhasil
menerapkan strategi-strategi di atas. Contohnya, beberapa guru di Indonesia
yang berhasil memanfaatkan teknologi seperti Google Classroom dan Zoom untuk
meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas daring. Mereka juga memanfaatkan
aplikasi pembelajaran interaktif seperti Kahoot dan Quizizz untuk membuat
pembelajaran lebih menarik dan partisipatif. Kegiatan pembelajaranpun dirasakan sangat efektif.
2.
Pembelajaran yang Diperoleh
Keberhasilan mereka menunjukkan pentingnya keterbukaan terhadap inovasi dan komitmen untuk terus belajar. Guru yang berani mencoba pendekatan baru dan mau belajar hal-hal baru lebih mampu beradaptasi di era disrupsi. Semakin banyak literasi yang dilakukan seorang guru maka semakin banyak pula pengalaman akan pemahaman yang komphrehensif mengenai perubahan dan keterbukaan zaman. Dengan begitu seorang guru memperoleh kesiapan mengajar.
F. Kesimpulan
Beberapa strategi utama bagi guru di era
disrupsi mencakup penguasaan teknologi digital, penerapan pembelajaran berbasis
proyek, partisipasi dalam pelatihan berkelanjutan, pendekatan pembelajaran
diferensiasi, dan pengembangan literasi global.
2.
Pentingnya Dukungan dan Kemitraan
Dukungan dari pemerintah, sekolah, dan
masyarakat sangat penting untuk membantu guru mengembangkan kompetensi baru
yang dibutuhkan. Dengan adanya saling kerja sama yang ada, maka pembelajaran
akan berjalan sesuai dengan harapan yang diinginkan. Saling memberi masukan
anatara stakeholder yang ada maka setiap permasalahan dapat diselesaikan dengan
baik. Keterlibatan stakeholder sangat
dibutuhkan oleh guru sebagai penguat dan penyemangat untuk meneruskan
keberlangsunganya sebagai seorang pendidik. Apabila tidak didukung oleh
stakeholder yang ada maka tidak akan maksimal.
3.
Harapan untuk Masa Depan Pendidikan.
Guru memiliki peran penting sebagai agen
perubahan di era digital ini. Dengan strategi yang tepat, guru dapat membawa pendidikan ke arah yang lebih maju, inklusif, dan
siap menghadapi masa depan. Sebagai guru yang hebat sudah sepantasnya dan seyogyanya dapat menjamin masa depan
pendidikan dimasa yang akan datang. Sehingga kondisi ini merupakan kondisi yang
sangat diidam-idamkan oleh siapapun yang merasa prihatin dengan kondisi pendidikan di Indonesia saat ini.
G. Rekomendasi
Mulailah dengan langkah kecil, seperti
menggunakan alat digital sederhana atau mengikuti pelatihan singkat,
workshop, bimtek dan lainnya yang dapat meningkatkan kualitas diri sebagai
seorang guru. Jangan pernah merasa puas dengan ilmu dan pengalaman yang sudah
dimikiki. Meskipun sudah lama menjadi seorang guru dengan segudang
pengalaman, namun tetaplah
belajar dan belajar seiring
perkembangan zaman terutama ditengah disrupsi
2.
Untuk Pemerintah dan Sekolah.
Sediakan akses pelatihan digital yang
memadai dan perbarui sarana prasarana teknologi yang mendukung pembelajaran
modern. Fasilitasi guru- guru dengan kegiatan kegiatan yang menunjang
keprofesiannya. Evaluasi program-program kedinasan yang mengarah kepada kebijakan
membangun kualitas pendidikan terutama kualitas para pendidik sebab suatu
daerah dikatakan maju apabila pendidikannya baik dan berkualitas
3.
Untuk Komunitas.
Komunitas guru dapat mendukung
peningkatan keterampilan melalui jaringan atau komunitas belajar yang mendukung
dan saling menginspirasi. Dalam hal ini misalkan MGMP (Musyawarah Guru Mata
Pelajaran), KKG (Kelompok Kerja Guru) dan komunitas guru lainnya yang merupakan
wadah bagi guru untuk saling berbagi pengalaman dan tukar pikiran . Dalam
komunitas inilah guru bisa berdiskusi bagaimana seharusnya strategi
disiapkan dalam menghadapi era disrupsi ini.
Artikel ini menunjukkan pentingnya peran
guru yang mampu beradaptasi dan berinovasi di era disrupsi untuk mendukung
keberhasilan pendidikan di masa depan dalam rangka mewujudkan guru bermutu di
tengah disrubsi. Kondisi ini sangat
memprihatinkan bagi para pendidik apabila seorang pendidik
tidak peduli bahkan menuntup mata dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan
dan tekhnologi, maka yang terjadi adalah seorang pendidik yang tidak relevansi
dalam mengaajar.
Akhirnya, Istilah guru hebat adalah
sebagai pemicu semangat bagi semua guru yang saat ini sedang berada ditengah
disrupsi .Sebagai guru yang hebat dimasa kini
harus benar-benar sadar bahwa kondisi pendidikan di Indonesia sangat
memprihatinkan akibat adanya pengaruh dari era disrubsi. Guru hebat adalah guru
yang ketika dia sudah siap dengan strategi dan kompetensi yang dimilikinya
untuk mengahadapi tantangan di era disrupsi. Jadilah guru hebat yang menjadi harapan
siswa di kelas, menjadi harapan orang tua siswa , menjadi harapan di lingkungan masyarakat.
Guru dikatakan hebat ketika ia memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi yang baik di era disrubsi.
selengkapnya ada di link https://drive.google.com/file/d/1p5-YJGaT2OMRV5iuR017VekC02Gfv3X_/view?usp=sharing