Dari Chalkboard ke Cyberspace : Mencetak Guru Berkualitas di Tengah Disrupsi

 Dari Chalkboard ke Cyberspace : Mencetak Guru Berkualitas di Tengah Disrupsi

DINI FENIYETHI, S.Pd.SD

Era disrupsi yang ditandai dengan kemajuan teknologi dan perubahan sosial yang cepat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan saat ini. Teknologi informasi dan komunikasi di bidang pendidikan berkembang pesat, membawa tantangan dan peluang baru bagi para pendidik. Tradisi mengajar dengan papan tulis kini telah bergeser ke layar canggih yang menyajikan informasi dalam hitungan detik.

Dari goresan kapur yang sederhana, pendidikan telah bertransformasi menjadi sebuah petualangan digital yang dinamis dan menarik dengan sekali sentuh. Guru yang berkualitas adalah guru yang mampu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini juga digunakan untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi tuntutan masa depan yang semakin kompleks dan dapat mencetak generasi yang siap dengan segala perubahan.

Pergeseran dari papan tulis ke ruang siber dengan sekali klik membuat guru untuk terus belajar dan beradaptasi. Perkembangan teknologi yang semakin cepat, menuntut guru untuk terus belajar dan mengembangkan kompentensi dirinya. Perkembangan tersebut dapat menimbulkan kesenjangan digital karena tidak semua guru dan siswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi. Tantangan ini menyebabkan berbagai macam perubahan yaitu salah satunya peran guru tidak hanya sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai fasilitator.

Menurut Vygotsy, seorang ahli dalam pendidikan. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu siswa mencapai potensi maksimal mereka dengan menyediakan scaffolding atau dukungan yang diperlukan. Guru tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah.

Kurangnya dukungan infrastruktur, menyebabkan banyak sekolah belum memiliki fasilitas teknologi yang memadai. Dan ini mengakibatkan adanya kesenjangan digital, akses dan kualitas pembelajaran terbatas. Keterampilan digital yang kurang terlatih, menyebabkan potensi kreativitas siswa sulit dikembangkan dan siswa kesulitan bersaing dengan yang lain.

Dengan adanya tantangan tersebut, banyak aspek peluang juga yang harus guru gali dan di dapat melalui dirupsi digital. Pembelajaran yang lebih personal yaitu memungkinkan guru untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan siswa, yaitu dengan memahami karakteristik siswa. Penggunaan teknologi yang positif, pendekatan serta lingkungan belajar yang kondusif dapat mendukung gaya belajar siswa. Gaya belajar yang berbeda yang dimiliki oleh siswa, minat dan bakat serta kebutuhan khusus siswa perlu mendapatkan perhatian dan dukungan dari semua pihak. Inovasi dalam metode pembelajaran oleh guru dapat pula digunakan sebagai alat atau aplikasi untuk membuat pembelajaran lebih interaktif serta menarik. Akses informasi yang ditawarkan saat ini semakin luas karena siswa dapat mengakses sumber belajar yang tak terbatas melalui internet.

Agar tidak tergeser perannya di era disrupsi saat ini ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru yaitu,

1.         Membangun hubungan yang kuat dengan siswa, merupakan salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan. Salah satu peran guru dengan menjalin komunikasi yang baik serta menjadi mentor pemberi bimbingan dan dukungan guna mencapai potensi terbaik siswa.

2.         Guru harus bisa menguasai teknologi dan inovasi. Belajar terus menerus, kreatif serta bisa mengembangkan materi pembelajaran digital yang ada saat ini contohnya melalui buku elektronik, video pembelajaran, platfrom pembelajaran daring dan lain sebagainya.

3.       Keterampilan berpikir kritis, berkolaborasi, kreatif dan inovatif guna menciptakan ruang bagi siswa dalam mengembangkan ide baru serta solusi pemecahan masalah.

Guru juga harus siap beradaptasi dengan perubahan, terbuka terhadap perubahan serta mengikuti perubahan teknologi yang selalu berkembang semakin canggih. Dukungan dari berbagai pihak dari siswa, orang tua serta masyarakat, memastikan guru dapat menjalankan perannya dalam pendidikan yang tetap relevan dan berkualitas di era disrupsi.

Kesimpulan yang didapat adalah bahwa cyberspace telah mengubah cara kita hidup, belajar, dan bekerja. Dengan hadirnya cyberspace, akses terhadap informasi menjadi jauh lebih mudah, komunikasi berlangsung dengan lebih cepat, dan peluang untuk belajar serta bekerja semakin luas. Dalam konteks pendidikan, peran peluang untuk belajar serta bekerja semakin luas. Dalam konteks pendidikan, peran Kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi yang dilakukan membuka peluang bagi guru untuk berkolaborasi dengan rekan sejawat di seluruh dunia, berbagi praktik terbaik, dan terus mengembangkan kompetensi profesional mereka. upaya-upaya yang dilakukan